Sabtu, 09 Juni 2012
Selasa, 05 Juni 2012
Un Jour En France (Sehari di Prancis)
Saya adalah orang yang sangat tertarik
dengan segala sesuatu berbau Prancis. Sejak tiga tahun lalu, saya mulai mengumpulkan
barang-barang berbau Prancis, mulai dari kalung, tas, kaos, poster, dan
gantungan kunci.Ketertarikan saya pada tanah Napoleon Bonaparte tersebut
bermula dari kecintaan saya pada Novel Tetralogi Laskar Pelangi. Sebuah novel
yang bercerita tentang perjuangan seorang anak di desa terpencil yang akhirnya dapat
bersekolah di Sorbonne University, paris, Prancis. Sejak saat itulah hari-hari
saya dibayang-bayangi oleh mimpi-mimpi tentang Prancis.
Maka ketika melihat poster acara di
kampus yang berjudul Un Jour En France (Sehari di Prancis), saya tidak mau menyia-nyiakan
kesempatan tersebut. Acara yang digelar oleh Campus France, lembaga resmi di
bawah Kedubes Prancis, ini terbilang sangat menarik karena mengajak peserta
acara untuk mengenal seluk-beluk Prancis, mulai dari bahasa, pendidikan hingga musiknya.
Agenda acara yang dihadiri langsung oleh Dubes Prancis untuk Indonesia, Mr. Bertrand Lortholary, ini juga sangat beragam, seperti perkenalan bahasa Prancis, pemutaran
film Prancis, konsultasi pendidikan bagi yang berencana melanjutkan studi ke
Prancis, demo masakan khas Prancis, dan di akhir acara ditutup oleh konser musik
jazz oleh musisi dari Prancis.
Trio Cedric Hanriot, musisi asal Prancis. |
Campus France Corner |
Satu hal yang menarik bagi saya adalah,
ketika sesi presentasi pendidikan tinggi di prancis, staff dari Campus France
mengatakan bahwa Prancis memegang prinsip egalite
(persamaan). Artinya tidak ada perbedaan hak bagi pelajar asing maupun pelajar
asli Prancis. Bagi pelajar asing yang bersekolah di kampus negeri, mereka
menerima subsidi dari pemerintah Prancis, seperti halnya pelajar pribumi. Hebatnya,
subsidi tersebut tidak hanya untuk biaya sekolah, namun juga untuk makan di
kantin kampus, naik transportasi umum, bahkan untuk menonton film pun ada
subsidi dari pemerintah yang diperuntukkan bagi pelajar. Wow..
Masih menurut staff dari Campus france, Biaya
sekolah di Prancis juga terbilang murah karena adanya subsidi dari pemerintah
tersebut. Biaya studi di kampus negeri berkisar antara 2-5 juta rupiah
pertahun. Angka tersebut untuk biaya kuliah memang tidak jauh beda dengan di
Indonesia. Namun untuk biaya hidup di negara Eropa seperti Prancis, memang jauh
lebih mahal. Untuk bisa hidup di sana, paling tidak kita harus menyediakan uang
5-8 juta perbulan, bahkan bisa jauh lebih mahal lagi bila kita tinggal di
Paris.
Namun untuk bisa bersekolah di Prancis
dengan biaya sendiri, nampaknya masih mustahil untuk saya. Mau tidak mau saya
harus berjuang untuk mendapatkan beasiswa yang menurut staff dari Campus
France, memang tidak banyak jumnlahnya. Tapi, bukankah selalu ada jalan bagi
mereka yang mau berusaha? Well, doakan saya ya teman supaya bisa sampai di negara
yang katanya paling romantis tersebut :) ....
Langganan:
Postingan (Atom)